Okelah klo begitu~~~ akhirnya pendahuluannya dianggap bagus oleh pakar anggrek alam Biologi UNSOED... -sombong dikit dosen pembimbing dikit ah- Nyahahaha~~~
This is my indroduction eh salah This my Chapter 1 Introduction
Summary
Anggrek memiliki bentuk bunga dan warna yang menarik, termasuk dalam famili Orchidaceae. Famili ini terdiri dari 800 genus dan diperkirakan lebih dari 25.000 species. Jenis tumbuhan anggrek termasuk dalam Appendix Konvensi CITES digolongkan sebagai tanaman yang terancam(endangered). Penelitian eksploratif untuk karakterisasi tumbuhan khususnya anggrek saprofit saat ini dirasakan sangat penting karena banyak habitat anggrek alam yang rusak. Penelitian bertujuan untuk mengetahui karakterisasi spesies dan fenologi bunga anggrek saprofit di Gunung Tugel. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dilakukan dengan pengambilan data secara acak terpilih. Parameter yang diamati adalah karakter morfologi akar, batang, daun. Karakter fenologi yang diamati meliputi ukuran panjang tangkai perbungaan, muncul kuncup bunga, pertambahan ukuran kuncup bunga, ukuran tangkai bunga dan calon buah, waktu mekar bunga, panjang ukuran buah.
Chapter 1
Anggrek memiliki
bentuk bunga dan warna yang menarik. Tumbuhan ini dapat dijumpai hampir di
berbagai tempat, kecuali Antartika dan padang pasir. Tumbuhan anggrek yang diperkirakan
mempunyai 800 genus dan diperkirakan lebih dari 25.000 species menjadikan jenis
tumbuhan ini yang paling banyak macamnya. Anggrek dalam penggolongan taksonomi, termasuk dalam
famili Orchidaceae, salah satu famili yang sangat besar dan memiliki variasi
sangat banyak. Tanaman anggrek mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi baik dalam
bentuk bunga pot maupun bunga potong (Darmono, 2003 dan Puspita, dkk , 2011).
Jenis tumbuhan
anggrek termasuk dalam Appendix Konvensi CITES berada pada status terancam
(endangered). Ancaman terhadap tumbuhan anggrek secara umum disebabkan oleh
aktivitas manusia yaitu perubahan atau rusaknya habitat tumbuhan anggrek baik
rusak total atau alih fungsi lahan maupun terjadinya fragmentasi habitat (Das
dan Khumbongmayum, 2006) Penelitian
eksploratif untuk karakterisasi tumbuhan khususnya anggrek saat ini dirasakan sangat
penting. Data dari World Conservation Monitoring Center (1995), menunjukkan
bahwa anggrek merupakan tumbuhan yang menerima ancaman kepunahan tertinggi
yaitu sebanyak 203 jenis (39%), jika dibandingkan dengan jenis tumbuhan asli Indonesia
berstatus terancam yang lain, bahkan tidak menutup kemungkinan bila sudah banyak anggrek
yang punah sebelum sempat dideskripsi atau didokumentasikan.
Menurut Anonim
(2013) anggrek memiliki beberapa spesises yang nilai komersial berbeda. Anggrek yang bisa
dikatakan kurang
menarik dilihat dari bentuk, warna, dan bunganya kecil,.
Anggrek semacam itu disebut sebagai
anggrek botanik, yaitu anggrek yang jika dilihat dari sudut ilmu pengetahuan,
khususnya taksonomi sangat penting, tetapi secara ekonomis kurang, beberapa jenis anggrek
botanik yang unik yang ditemukan adalah jenis-jenis anggrek saprofit yaitu
Didymoplexis pallens Griff., Epipogium roseum (D. Don) Lindl., dan Gastrodia
crispa J.J.Smith. Anggrek saprofit hidup pada serasah dan humus. Hidup
daerah yang tertutup vetegasi dan sedikit cahaya
matahari. Informasi mengenai anggrek
saprofit masih sangat minim. Hal ini dikarenakan anggrek ini cukup sulit
ditemui. Berbunga disaat tertentu saja, umumnya awal musim penghujan. Karena
saat jarang ditemukan dan hanya muncul dalam waktu yang singkat, misal
Didymoplexis. Hanya berbunga beberapa hari. Informasi tentang pembungaannya pun
sangat sedikit.
Informasi tentang
pembungaan anggrek sangat penting. Hal ini dikarenakan pembungaan adalah fase
generatif dari anggrek, dan merupakan fase reproduksi. Karena
pada fase itu terjadi proses awal bagi suatu tumbuhan untuk berkembang biak.
Suatu tumbuhan akan memiliki perilaku yang berbeda-beda pada pola perbungaan
dan perbuahannya, akan tetapi pada umumnya diawali dengan pemunculan kuncup
bunga dan diakhiri dengan pematangan buah.
Fenologi perbungaan suatu jenis tumbuhan adalah salah satu
karakter penting dalam siklus hidup tumbuhan. (Tabla dan Vargas,
2004).
Hutan Pendidikan
Gunung Tugel terletak di Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa tengah
berada pada 126-157 mdpl. Hutan ini ditumbuhi berbagai macam vegetasi, dan tanaman
anggrek khususnya saprofit merupakan tanaman yang belum diteliti. Anggrek
saprofit adalah anggrek yang masih sedikit informasi, mulai dari karakter,
fenologi hingga manfaatnya. Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan,
maka beberapa masalah perlu dikaji bagaimana karakterisasi spesies anggrek
saprofit di Gunung Tugel dan bagaimana fenologi spesies anggrek saprofit di Gunung Tugel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisasi spesies anggrek
saprofit di Gunung Tugel, dan untuk mengetahui fenologi
bunga anggrek saprofit di Gunung Tugel.
Hasil penelitian
ini diharapkan dapat memberikan memberikan
informasi mengenai karakterisasi morfologi anggrek saprofit. Selain itu data fenologi anggrek
saprofit di Gunung Tugel dan dapat
digunakan sebagai data konservasi pelestarian.
Sementara ini dulu dah... masih direpisi... Semoga dapat dana penelitian untuk anggrek khususnya di Pulau Jawa... Dapat jadi peneliti.... terutama tanaman Anggrek, Semoga bisa jadi pengusaha, peneliti anggrek, ma peneliti tentang energi....-kemaruk- Penelitian energi tentang panel surya... :3 I think it impossible sarjana Biologi ya... Amiin...
Mencari lowongan pekerjaan. calon lulusan Biologi UNSOED IPK < dari 3,00 TwT
Kelebihan: masih dalam proses... :v
Tidak ada komentar:
Posting Komentar