Sabtu, 14 Februari 2015

Anggrek Saprofit

Okelah klo begitu~~~ akhirnya pendahuluannya dianggap bagus oleh pakar anggrek alam Biologi UNSOED... -sombong dikit dosen pembimbing dikit ah- Nyahahaha~~~
This is my indroduction eh salah This my Chapter 1 Introduction

Summary

Anggrek memiliki bentuk bunga dan warna yang menarik, termasuk dalam famili Orchidaceae. Famili ini terdiri dari 800 genus dan diperkirakan lebih dari 25.000 species. Jenis tumbuhan anggrek termasuk dalam Appendix Konvensi CITES digolongkan sebagai tanaman yang terancam(endangered). Penelitian eksploratif untuk karakterisasi tumbuhan khususnya anggrek saprofit saat ini dirasakan sangat penting karena banyak habitat anggrek alam yang rusak. Penelitian bertujuan untuk mengetahui karakterisasi spesies dan fenologi bunga anggrek saprofit di Gunung Tugel. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dilakukan dengan pengambilan data secara acak terpilih.  Parameter yang diamati adalah karakter morfologi akar, batang, daun. Karakter fenologi yang diamati meliputi ukuran panjang tangkai perbungaan, muncul kuncup bunga, pertambahan ukuran kuncup bunga, ukuran tangkai bunga dan calon buah, waktu mekar bunga, panjang ukuran buah.

Chapter 1

Anggrek memiliki bentuk bunga dan warna yang menarik. Tumbuhan ini dapat dijumpai hampir di berbagai tempat, kecuali Antartika dan padang pasir. Tumbuhan anggrek yang diperkirakan mempunyai 800 genus dan diperkirakan lebih dari 25.000 species menjadikan jenis tumbuhan ini yang paling banyak macamnya. Anggrek dalam penggolongan taksonomi, termasuk dalam famili Orchidaceae, salah satu famili yang sangat besar dan memiliki variasi sangat banyak. Tanaman anggrek mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi baik dalam bentuk bunga pot maupun bunga potong (Darmono, 2003 dan Puspita, dkk , 2011).
Jenis tumbuhan anggrek termasuk dalam Appendix Konvensi CITES berada pada status terancam (endangered). Ancaman terhadap tumbuhan anggrek secara umum disebabkan oleh aktivitas manusia yaitu perubahan atau rusaknya habitat tumbuhan anggrek baik rusak total atau alih fungsi lahan maupun terjadinya fragmentasi habitat (Das dan Khumbongmayum, 2006)  Penelitian eksploratif untuk karakterisasi tumbuhan khususnya anggrek saat ini dirasakan sangat penting. Data dari World Conservation Monitoring Center (1995), menunjukkan bahwa anggrek merupakan tumbuhan yang menerima ancaman kepunahan tertinggi yaitu sebanyak 203 jenis (39%), jika dibandingkan dengan jenis tumbuhan asli Indonesia berstatus terancam yang lain, bahkan tidak menutup kemungkinan bila sudah banyak anggrek yang punah sebelum sempat dideskripsi atau didokumentasikan.
Menurut Anonim (2013) anggrek memiliki beberapa spesises yang nilai komersial berbeda. Anggrek yang bisa dikatakan kurang menarik dilihat dari bentuk, warna, dan bunganya kecil,. Anggrek semacam itu disebut sebagai anggrek botanik, yaitu anggrek yang jika dilihat dari sudut ilmu pengetahuan, khususnya taksonomi sangat penting, tetapi secara ekonomis kurang, beberapa jenis anggrek botanik yang unik yang ditemukan adalah jenis-jenis anggrek saprofit yaitu Didymoplexis pallens Griff., Epipogium roseum (D. Don) Lindl., dan Gastrodia crispa J.J.Smith. Anggrek saprofit hidup pada serasah dan humus. Hidup daerah yang  tertutup vetegasi dan sedikit cahaya matahari. Informasi mengenai anggrek saprofit masih sangat minim. Hal ini dikarenakan anggrek ini cukup sulit ditemui. Berbunga disaat tertentu saja, umumnya awal musim penghujan. Karena saat jarang ditemukan dan hanya muncul dalam waktu yang singkat, misal Didymoplexis. Hanya berbunga beberapa hari. Informasi tentang pembungaannya pun sangat sedikit.
Informasi tentang pembungaan anggrek sangat penting. Hal ini dikarenakan pembungaan adalah fase generatif dari anggrek, dan merupakan fase reproduksi. Karena pada fase itu terjadi proses awal bagi suatu tumbuhan untuk berkembang biak. Suatu tumbuhan akan memiliki perilaku yang berbeda-beda pada pola perbungaan dan perbuahannya, akan tetapi pada umumnya diawali dengan pemunculan kuncup bunga dan diakhiri dengan pematangan buah. Fenologi perbungaan suatu jenis tumbuhan adalah salah satu karakter penting dalam siklus hidup tumbuhan. (Tabla dan Vargas, 2004).
Hutan Pendidikan Gunung Tugel terletak di Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa tengah berada pada 126-157 mdpl. Hutan ini ditumbuhi berbagai macam vegetasi, dan tanaman anggrek khususnya saprofit merupakan tanaman yang belum diteliti. Anggrek saprofit adalah anggrek yang masih sedikit informasi, mulai dari karakter, fenologi hingga manfaatnya. Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan, maka beberapa masalah perlu dikaji bagaimana karakterisasi spesies anggrek saprofit di Gunung Tugel dan bagaimana fenologi spesies anggrek saprofit di Gunung Tugel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisasi spesies anggrek saprofit di Gunung Tugel, dan untuk mengetahui fenologi bunga anggrek saprofit di Gunung Tugel.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan memberikan informasi mengenai karakterisasi morfologi anggrek saprofit. Selain itu data fenologi anggrek saprofit di Gunung Tugel  dan dapat digunakan sebagai data konservasi pelestarian.

Sementara ini dulu dah... masih direpisi... Semoga dapat dana penelitian untuk anggrek khususnya di Pulau Jawa... Dapat jadi peneliti.... terutama tanaman Anggrek, Semoga bisa jadi pengusaha, peneliti anggrek, ma peneliti tentang energi....-kemaruk- Penelitian energi tentang panel surya... :3 I think it impossible sarjana Biologi ya... Amiin... 
Mencari lowongan pekerjaan. calon lulusan Biologi UNSOED IPK < dari 3,00 TwT
Kelebihan: masih dalam proses... :v 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar