Kamis, 18 Juni 2015

Paradoks



Beberapa bulan sebelum meninggal Ma2 pernah mengatakan "merasa kosong dalam kekosongan"
Setelah nenek meninggal. Itulah yang beliau rasakan. Mungkin gambar diatas dapat menggambarkan perasaan My Mom. Kematian Ma2 terlalu mengejutkan. Bagiku adalah sebuah misteri.

Sampai saat ini masih ingin menyusulnya. Bukan karena tidak ikhlas. Tapi memang sudah sejak lama ingin bertemu dengan-Nya. Yang Maha Kuasa. Terlalu banyak hal yang tidak kupahami. Ku harap bisa kutanyakan pada-Nya. Yang Maha Mengetahui. Ingin menyalahkannya namun bukankah Dia Yang Maha Adil?

Paradoks.
Sejak SMP sudah merasa aneh dengan dunia. Hidup paling lama 100 tahun. Jika dibandingkan dengan umur alam semesta itu terlalu aneh bukan 100: lebih dari 1 Milyar.Terlalu singkat. Lalu untuk apa kita hidup toh akhirnya akan mati? Jika kita tak sempat hidup dimanakah hita berada? ketika kesadaran itu tidak ada di dunia? Hidup sangat singkat. Manfaatkan dengan baik. Terlalu banyak difikirkan maka semakin kompleks dan tak terjawab. Untuk apa kita dihidupkan kemudian dimatikan kemudian dihidupkan lagi? kemudian hidup abadi(?) Entahlah... Kenapa Dia menciptakan Malaikat dan Iblis?

Apakah Tuhan ada?
Entahlah. Tak ada yang pernah melihat Tuhan kan :v
Namun masih banyak hal yang membuatku masih percaya pada-Nya
Entahlah
"Tidak akan berubah suatu kaum jika kaum itu tidak mau berusaha untuk berubah"


"Alam semesta tidak terbatas, kebodohan manusialah yang terbatas."  
Yup, mungkin itu kata yang tepat untukku. Manusia harus bertahan hidup meskipun pada akhirnya akan mati. Aneh. Insting yang sampai sekarang tak bisa ku pahami. Hidup adalah proses. Dan hasil akhirnya sudah pasti mati.

Sakit. Tubuh ini semakin lemah. Seakan memahami apa yang ku minta. Dua sisi yang selalu bertarung. Sisi ingin bertahan hidup dan sisi ingin mengakhiri hidup. Dan sisi mana pun yang menang hasil akhirnya tetap kematian.

NEXT PARADOKS
"Manusia pada dasarnya sama" namun kenapa tidak diciptakan sama???
DAN Anehnya meskipun berbeda... kita selalu mencari kesamaan dan berharap menjadi sama... dengan menyatakan bahwa Manusia adalah sama 


Karakterisasi Anggrek Saprofit di Gunung Tugel

Saatnya Curcol, Seminar proposal(lebih tepat Sidang proposal sih) dapet A... Ajibbb... Meskipun kurang baik saat presentasi namun dosen-dosen jadi tertarik dengan usulan penelitian yang dipresentasikan lebih tepatnya penelitiannya sih thehehehehe.... Terima kasih pembimbing dan penelaah serta moderator dan Notulen yang telah hadir...

Saat ini baru menyadari bahwa tidak ada yang salah pada sistem yang yang ada pada Universitas Jenderal Soedirman ini,,, Yang ada mahasiswa yang belum memahami dan menyadari yang sedang terjadi... Prinsip dasar yang masih relevan sampai saat ini adalah
Tidak ada dosen yang jahat di dunia ini... Ketika kita menemukan sudut pandang beliau maka kita akan menemukan kebaikan yang beliau anut.... Akhirnya berhasil mengumpulkan semangat buat beres-beres data foto,,, This is the result



 Nah itu yang dikasih tanda panah adalah akar
sementara itu deh koneksinya lagi kurang bagus

Kamis, 11 Juni 2015

Orchidaceae

Klasidikasi Orchidaceae menurut Cronquist ( 1981),

Kingdom       : Plantae
Divisio          : Magnoliophyta
Subclassis     : Magnoliidae
Classis          : Liliopsida
Ordo             Orchidales
Famili           : Orchidaceae Juss

Spermatophyta berarti tumbuhan yang memiliki organ reproduktif berupa bunga.

Class Liliopsida. Liliopsida (tumbuhan monocot/monokotil), adalah tumbuhan yang memiliki satu keping kotiledon. Tumbuhan monokotil dapat diamati dari susunan tulang daun yang sejajar, bunga kelipatan tiga, maupun akarnya yang serabut. Secara anatomi juga dapat diketahui dari susunan berkas pengangkut pada batang yang bertipe kolateral tertutup.

Ordo Asparagales. Asparagales merupakan ordo dari tumbuhan yang bersifat perennial (menahun) dan memiliki batang yang berair atau herbaceous. 

Family Orchidaceae memiliki keanekaragaman terbanyak di dunia. 
Ciri : bersifat sukulen (berair / herbaceous), memiliki pseudobulb, dan  pada bunga ditemui adanya labellum
Labellum yang berarti “bibir” merupakan modifikasi dari petal (daun mahkota) paling bawah. 
Alat perkembangbiakan suku Orchidaceae berupa gynostemium, yaitu penyatuan putik dan benang sari