Rabu, 25 November 2015

Kebun Raya Baturaden(Proposal Praktek Kerja Lapangan)

Akhirnya Yudisium jg... Selangkah lagi Wisuda dan lulus.... eh malah nemu laporan PKL zaman bahela....

Konservasi Eks Situ Nephenthes sp. di Kebun Raya Baturaden

I.    PENDAHULUAN
Pemerintah telah menetapkan bahwa Nepenthes sp. termasuk salah satu spesies tumbuhan prioritas dilindungi karena keberadaannya di alam cenderung terancam punah. Tanaman Nepenthes memiliki habitat di hutan-hutan sebagai tanaman liar. Kelestarian Nepenthes akhir-akhir ini semakin terancam. Kepunahan Nepenthes pun bisa terjadi jika hal ini tidak ditanggulangi. Usaha konservasi ex-situ perlu dilakukan (Dinarti et al., 2010)
Spesies dilakukan upaya perlindungan untuk menjaga spesies tidak punah. Salah satunya dibangun Kebun Raya Baturaden sebagai tempat konsevasi tanaman yang mulai langka tersebut. Kebun Raya Baturraden memiliki berbagai potensi flora yang masih alami. Flora tingkat rendah hingga tingkat tinggi terdapat disana dan yang dapat dijadikan komoditi utama juga sangat banyak, misalnya pohon pinus (Pinus mercusii). Kebun Raya Baturraden memiliki fungsi sebagai tempat konservasi berbagai spesies tumbuhan. Tumbuhan yang dikoleksi diantaranya Aracaceae, Orchidaceae, Pteridophyta, Tanaman Langka, Tanaman Obat, Bambu (Bamboo calamus) dan pembibitan tanaman. Pengkoleksian tumbuhan tersebut dimaksudkan untuk pelestarian agar tidak terjadi kepunahan terhadap tumbuhan - tumbuhan tersebut khususnya tumbuhan endemik Gunung Slamet. Pelestarian flora yang ada disana akan melindungi kekayaan spesies yang berada di tempat tersebut. Lokasi Kebun Raya Baturraden terletak di Desa Kemutuk Lor, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas. Salah satu jenis tanaman langka yang ditanam di Kebun Raya Baturraden adalah kantong Semar atau Nephenthes sp. (Pudjiharta, 2009).
Kata Nephentes berasal dari bahasa Latin, yang berarti gelas anggur. Nama tersebut pertama kali digunakan oleh J.P. Bryne (1689), ketika membuat deskripsi berbagai jenis tumbuhan yang berasal dari Srilangka. Kantong semar termasuk pada divisi Magnoliophyta, kelas Magnoliopsida, ordo Caryophyllales, keluarga Nepenthaceae dan genus Nephentes. Beberapa spesies kantung semar diantaranya Nepenthes adrianii, N. ampullaria dan N. rafflesiana (Higashi et al., 1992).
Kantong semar (Nephentes sp.) merupakan tumbuhan yang mampu mencerna serangga yang terjebak dalam kantung pada ujung sulur daunnya, sehingga dapat digolongkan dalam tumbuhan insektivora. Serangga tersebut dijadikan sebagai sumber nutrisi, terutama sebagai sumber protein dan nitrogen, yang tidak didapatkan tumbuhan tersebut dari tanah yang menjadi habitatnya (Mansur, 2006).
Tumbuhan karnivora seperti kantong semar tumbuh di tanah yang miskin unsur hara, seperti di tanah kapur, tanah berpasir, tanah merah, dan tanah gambut. Pada umumnya, jenis tanah tersebut kekurangan unsur nitrogen dan fosfor. Kekurangan unsur hara menyebabkan tumbuhan tersebut mengubah ujung sulur daunnya menjadi kantung untuk menangkap serangga atau binatang kecil sebagai sumber nutrisinya. Sulur daunnya dapat mencapai permukaan tanah atau menggantung pada cabang-cabang ranting pohon yang berfungsi sebagai pipa penyalur nutrisi dan air. (Mansur, 2006).
Perbanyakan tanaman Nepenthes dilakukan selama ini adalah dengan menggunakan biji, stek maupun pemisahan anakan. Cara perbanyakan melalui stek terbatas dari jumlah buku dan memerlukan waktu yang relatif lama untuk menyiapkan tanaman induk siap stek. Perbanyakan melalui biji memerlukan waktu yang cukup lama yaitu sekitar dua tahun, sedangkan metode perbanyakan dengan pemisahan anakan terbatas pada sedikitnya jumlah anakan yang terbentuk. Salah satu teknologi alternatif yang dapat dilakukan adalah menggunakan teknik kultur jaringan atau in vitro. Melalui teknik kultur jaringan atau in vitro dapat menghasilkan tanaman Nepenthes dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu yang relatif singkat (Samsurianto, 2010)
Tujuan dari Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah mengetahui cara perbanyakan dan mengamati konservasi Nephenthes sp. di Kebun Raya Baturaden.




II.  MATERI DAN METODE
A.       Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapangan mengenai Konservasi Ex-situ Nephentes sp. di Kebun Raya Baturraden Kabupaten Banyumas” antara lain, kamera digital, kertas, dan alat tulis.
Bahan-bahan yang digunakan antara lain tanaman dari Marga Nepenthes, yaitu N. adrianii, N. mirabilis, N. gymnomphora, N. ampularia, dan N. rafflesiana.
B.       Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan
Praktek Kerja Lapangan ini akan dilaksanakan selama 14 hari, dimulai tanggal 20 Juli – 03 Agustus 2013 di Kebun Raya Baturaden Kabupaten Banyumas.
C.       Cara Kerja
Praktek Kerja Lapangan dilakukan dengan cara ikut serta dalam kegiatan yang diadakan oleh Kebun Raya Baturraden. Kegiatan yang dilakukan meliputi persiapan, identifikasi tanaman, perawatan dan pendataan tanaman Nephenthes sp. serta proses perbanyakan Nephenthes sp.
1.      Persiapan praktek kerja lapangan
Tahap awal praktek kerja lapangan dengan memperkenalkan lingkungan lokasi. Tahapan pengenalan lokasi sebagai tahap persiapan praktek kerja lapangan. Pengenalan lokasi praktek kerja lapangan meliputi pengenalan seluruh pegawai Kebun Raya Baturraden dan mengunjungi seluruh wilayah konservasi tumbuhan terutama tanaman Nepenthes.
2.      Registrasi Koleksi dan pembibitan
1. Mencatat nomor registrasi yang ada pada tanaman koleksi dan pembibitan
2. Mengamati keadaan tanaman koleksi dan pembibitan
3.      Perawatan tanaman tanaman koleksi dan pembibitan
1.   Penyiraman tanaman koleksi dan pembibitan dilakukan sebagai perawatan rutin agar kelembaban lingkungan selalu terjaga.
2.   Pemberian fungisida dan insektisida jika terjadi serangan hama dan jamur.
3.   Pembersihan Pot dari tanaman gulma.
4.   Pemindahan media jika diperlukan
4.      Perbanyakan Nephenthes sp. dengan cara stek
1.   Tanaman koleksi Nephenthes sp. dikumpulkan dan dikelompokan berdasarkan jenisnya.
2.   Tanaman yang telah cukup umur dipilih dan dipotong dengan ukuran lebih kurang 10cm
3.   Batang bagian bawah Nephenthes sp. diberi larutan Rhotone.
4.   Batang ditancapkan pada polybag dan diberi sungkup plastik.
5.   Tanaman dijaga kelembaban dan diamati.
5.      Perbanyakan Nephenthes sp. dengan cara penanaman biji
1. Menyiapkan Biji Nephenthes yang telah siap tanam.
2. Meyiapkan Baki berisi arang sekam dan taburkan benih Nephenthes sp .
3. Membungkus baki dengan plastik supaya terjaga kelebabannya.
4. Penyiraman dilakukan setiap hari untuk menjaga kelembaban.

klik disini untuk versi lengkap



Tidak ada komentar:

Posting Komentar